PEMBUNUHAN DIKAMAR HOTEL
   Hari ini aku berjalan seperti biasa dikotaku tanggerang. sepanjang perjalanaku ditengah semerawutnya kota ini kulihat banyak pedagang kaki lima dan macam-macam penjual baju dengan masing-masing lapaknya. Pada hari ini kulewati jalan Imam Bonjol untuk menuju rumah klientku. Namaku Christian Sirregar. Dulu, aku sekolah disalah satu sekolah terkenal di tanggerang ini. Disekolah ku aku lumayan terkenal karena otakku yang encer. Itu berlanjut sampai sekarang. Itulah sebabnya aku cepat mendapatkan pekerjaan padahal umurku baru 19 tahun. Akhirnya perjalanan ku berakhir. Aku sampai dihotel klientku itu. Cukup besar memang, karena perusahaan kami cukup besar. sehingga banyak klient perusahaanku dari kalangan orang-orang terkenal dan besar. Kebetulan orang yang akan kudatangi ini adalah pengusaha yang cukup sukses di bidang telekomunikasi. Perusahaanku sekarang juga sedang bergerak dibidang komunikasi sehingga dianggap perlu berkerja sama dengan pengusaha ini. sesampainya aku didepan pintu apartemen besar itu. kulihat 2 penjaga dengan sigap mengawasi setiap orang yang masuk dan keluar.

      Aku langsung menuju restoran didalam hotel itu. Kulihat seorang pria duduk disamping meja yang kelihatanya sudah dipersiapkan untuk pertemuanku dengan orang itu. Aku dipersilahkan duduk oleh pria itu. Dia pun memperkenalkan namanya "parkenalkan nama saya Jhony, saya adalah klient saudara. senang bertemu dengan anda" aku pun membalas "nama saya Cristian, senang juga bertemu dengan anda" kamipun berbincang tentang kerjasama yang dibahas malam ini. 20 menit kami berbincang, datang seorang pria berjas yang menghampiri kami. Diapun memperkenalkan namanya "permisi nama saya Indra, saya adalah teman dari tuan Jhony, saya bekerja sebagai penasehat tuan Jhony. Saya ditugaskan oleh pimpinan untuk menemani tuan Jhony selama bertemu dengan tuan Cristian" kami pun mempersilahkan Indra untuk duduk bersama kami. Dilanjutkanlah pembicaraan kami yang ikut terputus. 5 menit kemudian, datang lagi 2 orang pria merekapun memperkenalkan diri. Kudengar yang satu bernama Herlambang dan yang satu lagi bernama Budi. Mereka berkerja sebagai wartawan diperusahaan majalah bisnis. mereka ditugaskan meliput pertemuan kami. Meskipun pertemuanku dengan pengusaha dari perusahaan besar, tetapi tak ku sangka sampai diketahui oleh wartawan. Yang paling tak ku sangka adalah Jhony dan ke-2 wartawan itu sudah saling mengenal. Tampaknya mereka sudah sering meliput kegiatan dari tuan Jhony. Kami berbicang selama 1 jam. Karena sudah larut malam, tuan Jhony memintaku untuk menginap dihotelnya. Dia bahkan akan membayarkan biaya menginap selama semalam mangingat besok pagi kami akan pergi kejakarta untuk mememui direkturku. Kamipun menuju kamar kami masing-masing dilantai 2. Selama satu jam aku berada didalam kamar. Room Service terus saja membersihkan kamar hotelku. Waktu selama satu jam kuhabiskan untuk menonton TV dikamar. Sesaat kemudian aku mendengar suara sesuatu jatuh dan kemudian aku mendengar suara teriakan seorang perempuan. Akupun keluar dari kamar dan turun kelantai 1. Kulihat keluar hotel. Banyak orang berkerumun seperti melihat sesuatu termasuk pedagang kaki lima disekitar hotel banyak yang melihat. Kuterobos kerumunan untuk melihat apa yang terjadi. Betapa kagetnya aku ketika melihat tubuh tuan Jhony sudah tidak bernyawa lagi. Beliau masih manggunakan jas dan jam tangannya. Kuperkirakan beliau terjatuh atau melompat dari balkon lantai 2 kamar hotelnya. Kulihat disekeliling mayat ada sedikit tetesan air. Terutama dibagian jam tangan sampai kebahu. Kuperhatikan lagi dari mana asal air tersebut. Kulihat keatas dan ternyata benar!. Air berasal dari atap balkon tempat beliau jatuh. 1 menit kemudian datang teman tuan Jhony yang bertemu dengan ku sewaktu bertemu tadi yaitu Indra, Herlambang dan Budi. Kusuruh mereka untuk menepon polisi.

     20 menit kemudian, polisi datang kehotel kami. Mereka kemudian membawa mayat tuan Jhony untuk diotopsi. Sementara, sang kepala polisi yang kuketahui bernama Dave itu menanyai kami karena kami yang terakhir bertemu dengan baliau. Kepala polisi kemudian menjelaskan waktu kematian korban yaitu 40 menit yang lalu atau 20 menit setelah aku masuk kekamar hotelku. Kemungkian orang-orang diluar yang menemukan mayat 40 menit kemudian. Mengingat tempat jatuhnya beliau agak sepi. Kemudian kepala polisi itu menanyai kami apa yang kami lakukan dari waktu bertemu di restoran sampai kami menemukan mayat tuan Jhony. Pertama tuan Dave menanyai indra yang dilakukannya selama 1 jam ini. Indra menjawab dari restoran ia lalu berjalan menuju kamarnya selama 7 manit kemudian ia terus barada didalam kamar sambil menonton TV. Kemudian Herlambang menjawab pertanyaan Kepala polisi, ia berjalan dari restoran menuju kamarnya selama 5 menit dan terus berada didalam kamar sambil menelpon temannya selama 1 jam. Selanjutnya giliran Budi menjawab. Budi menyatakan ia berjalan dari restoran menuju kamarnya selama 4 menit dan terus berada didalam kamar sambil membaca buku selama 1 jam. Giliranku menjawab pertanyaan Kepala polisi. Aku berjalan dari restoran menuju kamar selama 5 menit dan terus berada dikamar untuk menonton TV selama 1 jam. Kepala polisi itu menanyakan apa ada bukti atau saksi yang bisa menyatakan bahwa kami terus barada didalam kamar selama 1 jam. Kemudian Herlambang manjawab memang tidak ada bukti tetapi ada saksi yang bisa menyatakan bahwa kami terus barada didalam kamar selama 1 jam yaitu petugas Room Service yang terus berada didalam kamar. Kemudian Kepala polisi memerintahkan anak buahnya mencari Room Service yang bertugas membersihkan kamar kami tadi. 10 menit kemudian datang anak buahnya dan memberitahukan bahwa yang dikatakan kami ini benar. Kami lalu memasuki kamar dari tuan Jhony. Kepala polisi dan anak buahnya memeriksa keadaan sekitar. Tidak ditemukan indikasi pertengkaran didalam ruangan tersebut. Namun disebuah meja ditemukan 2 cangkir kopi. Cangkir kopi yang satu masih menyisakan setengah kopinya didalam cangkir tersebut. Sedangkan, cangkir yang satu lagi terbalik dan menumpahkan kopinya. untuk sementara ini polisi menduga ini kasus bunuh diri dengan cara melompat dari pagar balkon kamar tuan Jhony. Kepala polisi memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa kopi tersebut. 10 menit kemudian datang laporan dari tim penyelidik bahwa disalah satu kopi tersebut mengandung obat penidur.

      Akupun turut berpikir. Ada keanehan meskipun ini bunuh diri. Pertama, kenapa tuan Jhony masih memakai jas ketika bunuh diri. Kedua, cangkir kopi yang ada diatas meja ini. Kenapa ada 2 cangkir kopi dimeja ini?. Kemungkinan besar beliau menerima tamu sebelum bunuh diri. Tetapi siapa?. Bagaimanapun jika tersangkanya adalah salah satu dari ketiga orang ini kemungkinan salah satu dari mereka menemui tuan Jhony disaat mereka hendak menuju kamarnya. Tapi bagaimana?, Indra membutuhkan waktu sekitar 7 menit untuk melakukannya. Herlambang membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk melakukannya. Budi membutuhkan waktu sekitar 4 menit untuk melakukannya. Tetapi bagaimana dia mengaburkan waktu kematian tuan Jhony?. Pelaku masuk kekamar tuan Jhony ketika hendak menuju kekamar. Waktu senggang itu dimanfaatkan sipelaku untuk bertemu dengan tuan Jhony. Tetapi korban meninggal setelah 20 menit sipelaku meninggalkan kamar. Bagaimana cara sipelaku membuat korban meninggal 20 menit kemudian tanpa menyentuh korban?. Kulihat kembali bekas kopi tumpah itu. Kopi yang tumpah dilantai agak sedikit terseka oleh sesuatu. Kuperiksa kulkas tuan Jhony. Kulihat ada mangkuk catakan es yang sepertinya baru dipakai. Aku bertanya pada pada teman-temannya tuan Jhony apa mengetahui sesuatu tentang mangkuk yang baru digunakan ini. Budi kemudian menjawab bahwa semalam tuan Jhony merasa kepanasan didalam kamar makanya mungkin ia membuat es sendiri didalam kamar sebagai selingan. Kulihat ukuran mangkuknya cukup besar. Aku merasa aneh melihat ukuran mangkuk itu. Untuk orang yang tinggal sendiri ukuran ini terlalu besar. Aku lalu melihat pemanas ruangan tersebut yang letaknya didinding dekat balkon tempat korban diduga meloncat. Kipas pemanas ruangan itu mengarah keluar kamar atau tepat mengarah keatas pagar balkon tempat terjatuhnya korban. Aku lalu teringat tentang air yang ada disekitar lengan dan jam tangan korban. Aku lalu mencari dari mana asal air tersebut. Kucari-cari disekitar balkon. Ketika dipagar tempat jatuhnya korban, aku melihat keatas. Dilangit-langit kulihat celah-celah antara kayu-kayu yang meneteskan air. Melihat itu langsung aku tersadar!. Kucari pintu disekitar langit-langit itu...... dan ketemu!!. Sekarang teoriku kemungkinan sudah bisa dikemukakan.

   Kutemui kepala polisi tersebut. Kunyatakan bahwa aku sudah tahu siapa pelaku, trik dan bukti untuk menjelaskannya. Kusuruh kepala polisi itu untuk memanggil tiga teman tuan Jhony. Setelah semuanya berkumpul, kujelaskan bahwa ini bukan bunuh diri ataupun kecelakaan melainkan kecelakaan dan pelakunya ada diantara kalian bertiga. Merekapun terkejut mendengarnya. Indra yang tak percaya kemudian bertanya padaku bagaimana mungkin ini pembunuhan sedangkan kami terus berada didalam kamar pada waktu kejadian dan ada saksi yang bisa memperkuat alibi kami. Kemudian kubalas mareka memang berada didalam kamar sewaktu kejadian itu, tetapi ada seseorang yang masuk kekamar korban sewaktu kita hendak menuju kekamar masing-masing dan disaat itulah sipelaku melakukan triknya. Kepala polisi sedikit bingung tentang trik itu. Kemudian kujelaskan tentang trik yang bisa membuat seseorang mati dalam waktu yang sudah ditentukan sipelaku. Kujelaskan langkah-langkah trik sipelaku. Sipelaku masuk kedalam kamar tuan Jhony setelah tuan Jhony masuk. Mereka kemudian berbicara tentang sesuatu sambil meminum kopi yang ada diatas meja tersebut. Disaat tuan Jhony lengah, sipelaku memasukkan obat tidur kedalam kopi milik tuan Jhony. Setelah tuan Jhony tertidur kemudian sipelaku mengambil es yang ada didalam kulkas yang sudah dibekukannya bersama dengan tali yang dijulurkan. Kemudian tali yang dijulurkan itu ditarik melewati sarung jam tangan kemudian ditarik terus sampai diikatkan kembali kebalok es tersebut. Kemudian sipelaku menghidupkan pemanas ruangan yang ada didinding balkon. Setelah itu sipelaku memasukkan es melalui celah langit-langit balkon. Sehingga tali yang terikat pada jam tangan korban membuat korban terus tergantung dilangit-langit balkon. Kemudian Budi menyela, "kalau pada saat itu pelaku beraksi, kenapa tuan Jhony baru meninggal setelah 20 menit kemudian?". Langsung saja kujawab bahwa pada saat itu tuan Jhony belum mati dan baru digantung dengan tali yang bertumpu pada jam tangannya. Pemanas ruangan dihidupkan agar proses pencairan es semakin cepat dan jika es sudah mencair dalam 20 menit setelah pelaku keluar dari kamar korban, tali yang dibekukan barsama dengan es dan juga diikat bersama dengan jam tangan itupun akan lepas dan kemudian korban akan otomatis jatuh dari ketinggian tersebut. Itulah sebabnya banyak tetesan air di jam tangan dan pergelangan korban. Tali yang menggantung ditangan korban mungkin lepas begitu saja dan terbang terbawa angin.

    Lalu kepala polisi tersebut menanyakan kepadaku siapa pelakunya. Kujawab bahwa mungkin sipelaku perlu waktu yang cukup lama untuk menyiapkan triknya. Jadi, sipelaku pasti yang membutuhkan waktu paling lama untuk sampai pada kamarnya. Jadi, berdasarkan keterangan kami berempat yang paling membutuhkan waktu paling lama untuk sampai pada kamarnya adalah tuan Indra. Semua terkejut mendengar nama tersebut. Langsung saja Indra membantah bahwa mana mungkin ia menjadi pelakunya jika hanya berdasarkan dugaan seperti itu. jadi, harus ada bukti yang meyakinkan untuk menangkapnya. Kujawab saja bahwa memang ada bukti yang dapat meyakinkan pernyataanku. Kutunjuk air kopi yang sedikit terseka yang jatuh kelantai itu. Kujelaskan bahwa sipelaku kemungkinan besar terburu-buru untuk menghemat waktu sehingga menginjak bekas kopi jatuh itu sehingga terjadilah bekas sekaan itu. Jika Indra memang bukan pelakunya pasti disepatunya tidak ada bekas ceceran kopi. Indra langsung terdiam dan terduduk tanpa kata. Kujelaskan lagi bahwa dia tak memiliki kesempatan untuk menghapus kopi disepatunya itu karena akan langsung ketahuan oleh Room Service yang bertugas.

     Kepala polisi bertanya kenapa ia lakukan perbuatan itu. Indra pun menjawab dengan terisak tangis bahwa dulu ia pernah menjadi pengacara dari keponakannya sendiri. Pada saat itu keponakannya terlibat penggelapan uang bersama dengan tuan Jhony. Keponakannya berniat membuka semua perbuannya bersama dengan tuan Jhony agar hatinya lega namun tuan Jhony tidak menginginkan hal itu kemudian ia membuat keponakan Indra merasa terdesak karena ancaman-ancaman yang diberikan tuan Jhony dan berakhir dengan bunuh diri keponakannya tersebut. Rasa dendam tersebutlah yang menyebabkannya gelap mata dan........



fikryanime.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar